Pages

Pages - Menu

Thursday, 15 July 2010

Amankah Makanan yang Anda Makan?

Halooww……bertemu kembali dalam acara “wisata kupingin”. Hehehehe…..! Kali ini berbicara mengenai makanan halal dan thoyyib. Sebenarnya saya juga kurang paham dengan yang beginian (because I’m omnivorous). Mengetahui beluk-seluk kehidupan orang lain di sekitar kita kan ndak apa-apa. So we can admiring each other, right?

Begini, kita manusia kan sangat heterogen. nah dari situlah kita bisa mengambil hikmah untuk saling menghormati antar manusia. Salah satunya ya dalam bidang agama. Terutama umat muslim dimana terdapat pantangan terhadap makanan tertentu. Mereka menyebutnya sebagai makanan halal dan tidak halal.

Lalu, bagaimana saja makanan itu. Ini dia yang akan dibahas sedikit. mengenai makanan halal dan thoyyib. Tapi tidak secara mendalam. Hanya garis besarnya dan gambarannya saja. 


MAKANAN HALAL
----------------------------
Yang dimaksud dengan makanan halal adalah segala jenis makanan yang tidak tergolong jenis yang dilarang (diharamkan). Menurut hukum asalnya, segala benda atau zat yang ada di permukaan bumi ini sifatnya halal. 

Dalam islam dijelaskan bahwa ada empat jenis makanan yang diharamkan yaitu: bangkai, darah, daging babi dan hewan yang disembelih dengan nama selain Allah (Al-Baqarah: 173, yang kemudian dipertegas dalam beberapa ayat lainnya). Yang dimaksud darah di sini adalah darah yang mengalir. Kriteria lain yaitu hewan yang tercekik, dipukul, jatuh, ditanduk, diterkam binatang buas, kecuali yang sempat disembelih sebelum mati serta hewan yang disembelih untuk berhala.

Al-Quran dan Hadits juga menyebutkan beberapa ciri lain dari kategori makanan yang tidak halal dengan kata lain najis. Seperti hewan yang bertaring, bercakar (untuk menerkam). Demikian pula dengan binatang buas, binatang berbahaya, beracun dan katanya juga hewan yang hidup di dua alam (entah hewan apaan itu?)


MAKANAN THOYYIB
-------------------------------
Selain halal, syarat kedua bagi umat islam dalam memilih makanan adalah thoyyib. Thoyyib sendiri berarti baik, yang baik dari segi gizi, kebersihan, kualitas bahan baku, cara pengelolahannya dan cara penjualan maupun penyajiannya. Makanan yang bergizi rendah dan diolah atau disajikan dengan cara mengabaikan kebersihannya tidak bisa disebut sebagai makanan thoyyib secara khusus.

Bagi penderita penyakit tertentu yang harus menjalani diet, maka makanan yang merupakan pantangan tentu saja tidak thoyyib bagi mereka, misalnya gula yang tidak thoyyib bagi penderita diabetes atau garam tidak thoyyib bagi penderita hipertensi. Dengan demikian suatu makanan yang thoyyib bagi seseorang belum tentu thoyyib bagi orang lain.


Source: Sadar Pangan dan Gizi, Vol.3-3

4 comments:

  1. mas.... link mas tidak lolos kualifikasi mas... maaf ya .......,

    ReplyDelete
  2. uraian yang bagus
    memang seharusnya kita selalu memastikan setiap makanan dan minuman yang kita konsumsi itu halal dan thoyyib

    ReplyDelete
  3. info yang bermanfaat bgt buat semua orang nih..

    ReplyDelete

Komentar Anda mewakili siapa Anda
Be Your Self !