Pages

Pages - Menu

Saturday, 3 July 2010

When Freedom Be Game Over


Kebebasan merupakan sesuatu yang dimiliki oleh semua orang. Dengan adanya kebebasan kita dapat berkembang menjadi lebih baik atau malah sebaliknya.

Baiklah, mari kita mulai tetek-bengek kali ini dengan sebuah kalimat, “Freedom is Nature”.

Kalimat yang sempat terpikir ketika selesai melihat dua buah film sekaligus dalam satu hari. “Into The Wild” merupakan pembuka hari ini dan “Aliguka” yang sangat memberikan inspirasi baru. Wonderful…. Walaupun sangat disayangkan, tokoh-tokoh yang radikal seperti itu kalah di bawah teriknya matahari.

Yup, menjadi orang dewasa itu mudah tapi untuk menjadi dewasa itu susah. Apalagi dewasa yang benar-benar murni. Sangat susah! Dan kalau orang mengatakan itu hal mudah dan bisa dilalui oleh siapa saja, maka saya mengatakan bullshit. Lalu, bagaimana seharusnya dewasa yang murni itu? Entahlah……


Semua pemikiran itu berawal dari pengalaman sehari-hari, aktifitas yang berulang-ulang yang menjadikan kita tidak lebih dari manusia perulangan. Banyak orang sebenarnya sangat ingin mendambakan kebebasan yang menjadikan orang menemukan siapa dia yang sebenarnya. Namun itu kadang terhalang oleh sesuatu yang membuat orang tersebut menjadi susah untuk bergerak. Katanya inilah, katanya itulah. Pokoknya terlalu banyak embel-embelnya.

Menjadi  diri sendiri untuk bisa menjadi apa yang diinginkan memang tidaklah seperti jalan fly over yang mulus naiknya dan mulus turunnya. Tidak! Apalagi bila berada dalam sebuah lingkaran yang dinamakan keluarga, yang menginginkan semunya menjadi seperti apa yang mereka mau. Lalu, jika sudah begitu kapan jatah bagi kita akan kita dapatkan. Betul kata orang dulu kalau orang yang dikatai orang gila oleh mereka yang hidup dalam kebohongan. Mereka tidak akan pernah tahu bagaimana sebenarnya dunia itu, karena mereka telah diperbudak oleh yang namanya aktifitas.

Kita melihat ke kehidupan nyata. Kemarin atau kapanlah kita pasti bergelut dengan perasaan. Hari ini bergelut dengan pemikiran orang lain, malamnya berkelahi dengan angan-angan untuk menjadi bebas. Entah apalagi besok yang akan terjadi. Namun satu yang pasti, semuanya akan kembali terulang.

Kadang kita ingin berteriak, namun tak mampu...

Tahukah anda! Satu hal juga yang menjadi sandungan bagi kita. Itulah hal yang dinamakan sarana/fasilitas. Sebenarnya sangat disayangkan bila kita menginginkan sesuatu sedangkan asal kita dari kalangan bawah, bukan dari atas atau dari tengah. Sangat disayangkan, tapi tidak terlalu buruk juga.

Terkadang di dalam kurungannya  banya orang menangisi nasibnya. Nasib yang tidak tahu diwarisi dari siapa. Lagu sangkar emas pun tak ada bedanya dengan sikon hidup bagi orang yang mencari sesuatu yang abstrak.

Terlalu banyak kata dan kata dari lingkungan yang mengengekang.
Terlalu banyak kerikil…tapi itu wajar.
Terlalu banyak kemarahan yang diterima dan sedikit yang keluar.
Terlalu banyak bahasa yang harus dikeluarkan, namun tak kesampaian.

Dan akhirnya tak tertuliskan lagi!

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda mewakili siapa Anda
Be Your Self !