Pages

Pages - Menu

Monday, 26 July 2010

Bahaya Minyak Goreng Jelantah

Baru kali ini memposting lukisan mengenai hal yang berbau kedapuran dikit. Ya meskipun hanya sekilas saja, semoga informasi ini bermanfaat bagi anda. Tanpa berpanjang lebar, mari membaca.

This is it!

Eh teman-teman tahu minyak kan? Itu loh yang kalau tidur pulas sekali. Hahahaha………nyenyak itu! Minyak tidak lain dan tidak bukan adalah bahan dasar yang penting bagi industri pangan, hotel, restoran, penjual makanan jajanan maupun untuk keperluan rumah tangga. Si miyak goreng sendiri pastinya sudah tahu berfungsi sebagai penghantar panas yang baik, pemberi cita rasa yang khas dan penambah nilai gizi makanan (pembawa vitamin yang larut dalam lemak dan sumber asam lemak esensial).  Mmm….yummi!

Biasanya minyak goreng jarang habis dalam sekali pemakaian. Terkadang minyak sisa tersebut cukup banyak, terutama pada penggorengan deep frying (deep frying itu apa ya? Mungkin yang menggoreng lalu penggorengannya sudah mirip sebuah kolam kecil dan agak dalam. Heh? Yuk nyebur…) yang menggunakan minyak dalam jumlah yang bersar.

Sisa minyak goreng inilah yang dalam istilah sehari-hari disebut minyak goreng jelantah. (kalau di afrika namanya minyak goreng jerapah dan di jawa namanya jepara, ^_^…… just kidding)

Meskipun merupakan sisa, minyak jelantah masih sering digunakan dengan alasan untuk penghematan (ya iyalah, harga-harga barang pada naek seperti lagunya mas Iwan Fals: “orang pintar tarik subsidi, anak kami kurang gizi”) dan alasan kedua jelantah digunakan justru karena fungsinya dalam memberi rasa yang khas untuk jenis makanan tertentu. Tapi sebenarnya aman nggak sih minyak yang kayak gitu?

Efeknya?
Pernah penelitian di rumah tetangga menyimpulkan kalau pemanasan minyak yang dilakukan secara berulang-ulang dengan menggunakan suhu tinggi akan mengakibatkan terjadinya perubahan sifat-sifat fisik dan kimianya. Hal ini akan mengakibatkan penyusutan mutu minyak dan nilai gizinya. Bahkan dapat pula menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan. (iya tawwa….!)

Pernah dilakukan  percobaan pada hewan yang diberi langsung berupa minyak yang telah rusak akibat pemanasan melaporkan adanya gangguan kesehatan antara lain gelaja keracunan, peningkatan kolestrol darah, dan terbentuknya sel-sel ganas kanker.

Berapa kali minyak goreng atau jelantah masih aman untuk digunakan?

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hal itu sangat tergantung dari bahan yang digoreng, minyak goreng yang digunakan dan tentunya juga juga pada suhu penggorengan. Semakin tinggi suhu penggorengan akan semakin memperpendek masa penggunaannya. Dengan suhu penggorengan normal, bisa sampai dengan empat kali penggorengan. Sifat fisiko kimianya masih dapat diterima.

Dapat dikatakan bahwa sebaiknya digunakan untuk sekali atau dua kali pemakaian. Meskipun demikian mengingat kebiasaan kita menggunakan minyak dalam jumlah besar pada waktu menggoreng, tentunya hal itu akan memerlukan biaya yang cukup besar.

Yup, cukup sekian dulu. 



Sumber: Sadar Pangan dan Gizi, Vol.3-2.

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda mewakili siapa Anda
Be Your Self !